Selasa, 25 April 2017

novel


NELANGSA

By : SiriuS

Rindu ini deras menyisir kalbu, entah apa warnanya. Hitam atau putih itu tidak menjadi masalah. Yang ku khawatirkan ialah, apakah ia akan bisa bertahan lama bersarang dalam tubuh ini, beradu argumen dengan hati dan memukul setiap pikiran yang menggelayut menyelubungi rongga dada?

Rana, gadis yang kini menginjak  umur dua puluh tahun itu, duduk termangu di lorong kampus hijaunya. Ia seakan menerka peristiwa dua tahun silam yang telah ia lewati.

April, 2014

Pengumuman kelulusan telah usai, beberapa siswa diantaranya telah dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi Negeri di kota sebrang. Entah apa yang dipikirkan oleh semua siswa kedepannya, ketika mereka telah memperoleh kepastian tersebut. Esoknya, adalah hari dimana pas sekali dijadikan untuk bersantai ria. Selebihnya akan terasa jenuh dan membosankan jika dinikmati hanya dengan berdiam diri dirumah menunggu keputusan pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi agama islam negeri (UMPTAIN).

Enggan sekali Rana mengikuti pendaftaran tersebut, jika bukan karena kemauan kedua orang tuanya pasti dia sudah mengisi formulir pendaftaran SNMPTN. Niatnya hanya ingin memebahagiakan kedua orang tua, selebihnya kuasa Tuhan biar yang beradu dengan alam. Ia tahu, sekeras apapun ia menentang, tetap egonya yang akan menang, bukan dirinya. Seberapa pun ia menang dalam beradu argumen dengan kedua orang tuanya, maka yang tertinggal hanya penyesalan dan perasaan bersalah.

Dering HP memecah kesunyian pikiran Rana, ia menyangka bahwa pesan singkat yang masuk itu adalah milik sang operator SIMnya. Yap, siapa lagi yang tidak ada kerjaan memberi kabar jam 06.00? tentulah orang yang kurang kerjaan, bukan? pikirnya. Bagai disengat aliran listrik 5 watt, Rana seketika berlari menengok keluar rumah, namun apa daya, ketika ia melihat jam di dinding waktu 30 menit telah melebihi waktu sang pengirim pesan.

Sejujurnya ia teramat ragu akan jawaban untuk seseorang yang telah meninggalkan pesan untuknya. Ia bimbang. Harusnya ia telah menetapkan pilihannya itu jauh-jauh hari sebelumnya, sebelum UN berlangsung, ah tidak itu terlalu berlebihan. Rana telah memikirkan jawabannya ketika ia menginjak masa sebelum UTS kelas XII SMA.

Kini, masa-masa itu membawa angannya kembali melayang ke masa pertama saat menempuh kelas XII. Ada hati yang tertinggal disana, teramat ia membenci sesuatu yang harus memilih diantara salah satunya.

“Bagaimana ini?, aku tidak mungkin mengecawakan seseorang, namun aku juga ingin doa-doa yang selama ini aku panjatkan menjadi kenyataan”. Batinnya beradu dengan argumen-argumen yang menyesakkan dada, memekatkan otak. Ia sadar, bahwa kini ia telah bersama dengan orang lain, orang yang selalu care, orang yang selalu menghiburnya disaat apapun keadaannya. Meskipun ia tahu orang terbut tidaklah nyata.

Ditimang-timangnya kembali ponsel yang ia genggam selama 10 menit. Pikirannya bingung, antara membalas, dan tidak. Antara jujur dan tidak. Namun akhirnya keputusan apapun tetap ia berikan kepada laki-laki yang sedang menunggu jawabannya itu. Ardi, adalah laki-laki yang selama ini dekat dengan Rana. Sebenarnya Rana sudah menepis perasaan itu sejak ia menyadari bahwa Ardi tak mungkin diharpkan olehnya. Namun saat-saat Rana menyerah dan bangkit lagi, sosok itu seolah memberi kesejukan serta ruang yang penuh dengan kehangatan.

Rana tidak pernah menyangka, jika akan ada seorang laki-laki yang memberi perhatian berlebih kepadanya. Perasaan itu ia abaikan dan menganggap bahwa semua teman laki-lakinya sama-sama baik baginya.

Rana tidak pernah menginginkan jika hatinya digelayuti perasaan yang terlalu dalam kepada seseorang, sehigga membuat dia terlalu menunggu dan berharap. Ia telah merasakan kekecewaan itu sebelumnya, ia tidak mau mengulangi hal yang sama dalam jangka waktu yang berbeda. Terlebih, sekarang ia mengidap penyakit yang sangat berhubungan dengan  hormonal.

Ia pun memutuskan membalas pesan singkat Ardi dengan kata maaf dan memberitahu bahwa ia kini telah menjadi bagian kehidupan dari orang lain. Orang jauh yang tidak pernah bertemu dengannya.

Juni 2014

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, ia ikhlas diterpa angin, dibawa badai ketempat terasing sampai menjatuhkannya lagi, hingga ia layu”

Esok, di bulan Juni, entah persis atau tidaknya Rana telah melewati masa-masa suram yang ia panggil sendiri melalui orang lain. Bulan kemarin, ia baru mengetahui bahwa sang mantan kekasih dari Aldi, yang kini ia kenal sebagai kekasihnya, tiba-tiba mengatakan bahwa mereka belum resmi berpisah. Kabar itu seakan membuat sesak nafas dan juga pening di kepala.

Sejenak berfikir untuk meninggalkan masa-masa tersuram bersama Aldi, Rana kembali menyibukkan diri dengan teman-temannya yang ia kenal semasa SMP dulu. Ia adalah Aya. Aya seorang gadis tomboy yang menjelma menjadi gadis alim nan penuh enegik. Bersama Aya dan teman-temannya yang lain, yang ia kenal melalui Aya, Rana menyibukkan diri berkutat dengan soal mulai dari tes Sosiologi, Sejarah islam, Matematika, Bahasa Arab, Hadits dan lain-lain. Ia tahu bahwa ia lemah dalam segala bidang agama, untunglah teman-teman Aya yang sebagian besar lulusan pondokan mau mengajarinya hingga paham.
Hendak mau dikata, takdir sudah di depan mata. Pengumuman kelulusan tes pun telah terpasang di papan informasi di depan kampus. Susuatu yang Rana nantikan kini hadir menjemput. Meski kini ia tidak datang ke kempus, seseorang teman SMAnya, Hanifa telah mengabarkan bahwa ia lulus tes.

Lamunan Rana seakan terjeda tatkala seorang gadis memakai rok hitam, kemeja biru tua serta jilbab biru mudanya menghampiri Rana sambil menepuknya.

“Arin, ikh kamu ngagetin aja, bikin jantungku copot tau gak” cerocos Rana sebel.

“Ya maaf Ran, kan kamu tau sendiri, biasanya kamu yang sering telat sih, kok ini tumben kamu dateng awal banget, hayooo jangan-jangan ada sesuatu ya?” Goda Arina

Semu kemerahan tampak diwajah Rana, tak kuasa ia menyembunyikan  fakta bahwa sebenarnya ia menghabiskan waktu tadi sengaja untuk melamun.

“ikh, apaan sih Arina ini, ya jelas ada sesuatu to ya, kan mau ujian ibadah tilawah, yuk ah cepet ke UPB, lama nih kamu”, mengalihkan pembicaraan.

Mereka berdua menyusuri jengkal demi jengkal lorong kampus hijau yang penuh pepohonan. Meski keinginan adalah kunci betahnya perasaan, namun itu tak selamanya benar, buktinya kampus yang sekarang menjadi tempat belajar Rana adalah kampus yang dulunya dipilihkan oleh kedua orang tuanya.

Rana pernah mendamba sesuatu yang lebih, Rana juga pernah mengharap sesuatu yang melebihi angan, namun Rana tahu, kuasanya tak sehebat kehendak-Nya, kini aku dan Ardi sama-sama saling berkomunikasi dengan baik. Ardi menjalani kehidupan bersama adik kelasnya, dan Aldi entah, hanya seseorang fiktif yang ternyata tidak dapat dibuktikan dengan fakta, terlebih Diana mantan pacarnya, telah menceritakan sesuatu yang mencurigakan mengenai Aldi. Jalan hidup seseorang siapa yang tahu Allah bahkan telah menuliskan takdir hambanya sejak hambanya masih dalam kandungan seorang ibu.

Ada Apa Dengan Pasar Modal ? 




Ada Apa Dengan Pasar Modal ? 




Guys, kalian tahu enggak apa itu pasar modal?

Yap bener banget, pasar modal bukan seperti pasar yang di pinggir jalan atau berbentuk semacam toko ritel ya guys, melainkan sarana pembentuk dan akumulasi dana yang diarahkan, guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dan sebagai penunjang pembiayaan pembangunan nasional.

Kemunculan pasar modal sendiri sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda, lebih rincinya pada tanggal 14 Desember 1912. Nah perkembangan selanjutnya, yaitu dibukanya Bursa Efek Surabaya dan Semarang pada tahun 1925, namun dikarenakan suasana politik dan ekonomi, kegiatan pasar modal sempat terhenti dan kemudian mulai aktif kembali pada tahun 1976,

Informasi lebih lanjut lagi, ternyata pasar modal merupakan salah satu faktor terpenting dalam membangun perekonomian nasional, ditunjang dengan tersedianya fasilitas dan instrumen pasar modal, indonesia mampu bersaing dengan instrumen pasar modal negara lain. Sehubungan dengan nilai ekonomi dunia yang tidak dapat diprediksi, kini industri pasar modal Indonesia mulai melirik pengembangan  prinsip-prinsip syariah Islam sebagai alternatif instrumen investasi dalam kegiatan pasar modal di Indonesia.

Mengapa harus menggunakan prinsip-prinsip syariah?

Perbedaan secara umum antara pasar modal konvensional dengan pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya. Sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah, prinsip ini seperti terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindari berbagai praktik spekulasi.

Secara garis besar, tidak ada yang membedakan antara investasi dalam konsep syariah dengan investasi konvensional, baik high return maupun high risk. Patokan selain diatas yang telah dijelaskan, yaitu pengorbanan sekarang untuk mendapat manfaat di masa yang akan datang. Pada level ini, investasi syariah selain bernilai fisik material juga ditetapkannya kriteria tentang investasi yang sesuai dengan syariah, jadi manfaat immateriil kita juga dapat guys, maksudnya pahala gitu.

 Jika kalian tertarik melirik pasar modal syariah, di pasar modal syariah kita akan menjumpai instrumen pasar modal syariah. Nah apa saja instrumen pasar modal syariah? Yang pertama ada saham. Saham dalam pasar modal syariah harus datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah. Kedua, ada obligasi syariah, instrumen ini dapat diterbitkan dengan menggunakan prinsip mudharabah, ijarah, istishna’, salam dan murabahah. Yang terakhir, ada reksadana syariah. Reksadana merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang dikelola oleh manajer investasi. Kenapa musti ada manajer investasi? Nah, manajer investasi ini tugas pertamanya menawarkan reksadana kepada investor,  selanjutnya manajer investasi tersebut mengelola investasi tersebut.

Masih belum paham mengenai pasar modal?

Tenang aja guys, banyak sekali seminar pasar modal yang akan membantu kalian untuk menambah wawasan kalian, salah satu organisasi yang biasanya memberikan sarana penyelenggaraan seminar pasar modal adalah HMPS EKOSY IAIN Pekalongan. Tak kurang, setiap satu tahun sekali pihak HMPS EKOSY IAIN Pekalongan memfasilitasi terselenggarakannya seminar tersebut. Selain itu, jika kalian ingin menambah wawasan dan ikut serta berpartisipasi dalam membumikan ekonomi syariah, kalian dapat mengikuti KSEI Forkes.  





Guys, kalian tahu enggak apa itu pasar modal?

Yap bener banget, pasar modal bukan seperti pasar yang di pinggir jalan atau berbentuk semacam toko ritel ya guys, melainkan sarana pembentuk dan akumulasi dana yang diarahkan, guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dan sebagai penunjang pembiayaan pembangunan nasional.

Kemunculan pasar modal sendiri sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda, lebih rincinya pada tanggal 14 Desember 1912. Nah perkembangan selanjutnya, yaitu dibukanya Bursa Efek Surabaya dan Semarang pada tahun 1925, namun dikarenakan suasana politik dan ekonomi, kegiatan pasar modal sempat terhenti dan kemudian mulai aktif kembali pada tahun 1976,

Informasi lebih lanjut lagi, ternyata pasar modal merupakan salah satu faktor terpenting dalam membangun perekonomian nasional, ditunjang dengan tersedianya fasilitas dan instrumen pasar modal, indonesia mampu bersaing dengan instrumen pasar modal negara lain. Sehubungan dengan nilai ekonomi dunia yang tidak dapat diprediksi, kini industri pasar modal Indonesia mulai melirik pengembangan  prinsip-prinsip syariah Islam sebagai alternatif instrumen investasi dalam kegiatan pasar modal di Indonesia.

Mengapa harus menggunakan prinsip-prinsip syariah?

Perbedaan secara umum antara pasar modal konvensional dengan pasar modal syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya. Sedangkan perbedaan nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah, prinsip ini seperti terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindari berbagai praktik spekulasi.

Secara garis besar, tidak ada yang membedakan antara investasi dalam konsep syariah dengan investasi konvensional, baik high return maupun high risk. Patokan selain diatas yang telah dijelaskan, yaitu pengorbanan sekarang untuk mendapat manfaat di masa yang akan datang. Pada level ini, investasi syariah selain bernilai fisik material juga ditetapkannya kriteria tentang investasi yang sesuai dengan syariah, jadi manfaat immateriil kita juga dapat guys, maksudnya pahala gitu.

 Jika kalian tertarik melirik pasar modal syariah, di pasar modal syariah kita akan menjumpai instrumen pasar modal syariah. Nah apa saja instrumen pasar modal syariah? Yang pertama ada saham. Saham dalam pasar modal syariah harus datang dari emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah. Kedua, ada obligasi syariah, instrumen ini dapat diterbitkan dengan menggunakan prinsip mudharabah, ijarah, istishna’, salam dan murabahah. Yang terakhir, ada reksadana syariah. Reksadana merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang dikelola oleh manajer investasi. Kenapa musti ada manajer investasi? Nah, manajer investasi ini tugas pertamanya menawarkan reksadana kepada investor,  selanjutnya manajer investasi tersebut mengelola investasi tersebut.

Masih belum paham mengenai pasar modal?

Tenang aja guys, banyak sekali seminar pasar modal yang akan membantu kalian untuk menambah wawasan kalian, salah satu organisasi yang biasanya memberikan sarana penyelenggaraan seminar pasar modal adalah HMPS EKOSY IAIN Pekalongan. Tak kurang, setiap satu tahun sekali pihak HMPS EKOSY IAIN Pekalongan memfasilitasi terselenggarakannya seminar tersebut. Selain itu, jika kalian ingin menambah wawasan dan ikut serta berpartisipasi dalam membumikan ekonomi syariah, kalian dapat mengikuti KSEI Forkes.